Manfaat Internet untuk Fleksibilitas dan Gaya Hidup Digital Kami

Sebuah panggilan telepon beberapa minggu lalu agak banyak menyita pikiran dan perenungan saya. Saat itu seorang teman tiba-tiba menawarkan pekerjaan di perusahaannya. Tawaran yang menarik, terus terang.

Tapi singkat cerita, saya batal pindah ke sana karena beberapa alasan. Satu hal yang menjadi pemikiran saya waktu menimbang-nimbang tawaran yang menarik itu adalah, perusahaan si teman tidak bisa memberikan fleksibilitas jam kerja dan kehadiran di kantor.

Padahal selama menjadi wartawan dan kemudian menjajal industri komunikasi, saya sudah terbiasa bekerja dengan fleksibilitas waktu yang tinggi. Selama tulisan bisa diselesaikan sesuai deadline, bekerja dari mana saja boleh!

Karena itulah, sambil bekerja saya masih bisa meluangkan waktu melatih jurnalistik di SMP Labschool Kebayoran Jakarta. Saya bahkan bisa menyelesaikan pendidikan pasca sarjana. Semua karena fleksibilitas kerja, dan didorong pula oleh situasi pandemi COVID-19.

Terjadinya pandemi COVID-19 memaksa terjadinya penyesuaian di dalam berbagai hal. Pembatasan sosial untuk mengatasi penularan COVID-19 ‘memaksa’ perusahaan-perusahaan memberlakukan work from home (WFH). Sekolah-sekolah memberlakukan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Tak terkecuali perusahaan tempat saya bekerja. Pada masa-masa awal pandemi, pekerjaan dilakukan full dari rumah. Tapi dengan kebijakan yang tarik ulur, tergantung pada kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat yang diterapkan pemerintah.

Ketika pembatasan diperketat, sistem kerja full dari rumah. Ketika longgar, perusahaan pun memberlakukan sistem kerja hybrid. Dua atau tiga hari di kantor, selebihnya bisa bekerja dari mana saja, atau istilah kerennya, work from anywhere.

Saya jadi ingat sebuah studi yang dilakukan oleh Fiverr International dan Lonely Planet, beberapa waktu lalu. Studi mereka mendapati bahwa 54 persen pekerja kini menyebut diri mereka sebagai anywhere worker.

Tidak hanya dari kalangan freelancer, anywhere worker bahkan bisa berasal kalangan pekerja tetap yang di-support oleh perusahaan.

Saya suka konsep kerja begitu. Tapi saya cenderung lebih suka work from home. Bukan apa-apa, ketika bisa kerja di rumah dan berinteraksi dengan istri dan anak setiap hari, itu berkah yang luar biasa.

Karena itulah ketika perusahaan si teman tak bisa menawarkan fleksibilitas seperti itu, saya menjadi sedikit berat hati. Walaupun ada faktor lain juga sebetulnya sehingga saya batal join ke sana.

Nah, temen-temen, sistem work from home ini tentu butuh teknologi, seperti koneksi Internet dan perangkat untuk kerja. Perangkat kerja berupa laptop dan smartphone sudah ada. Bagaimana dengan koneksi Internetnya?

Sebelum menggunakan solusi internet IndiHome dari Telkom Indonesia, saya terbiasa tethering koneksi Internet dari paket data saya di smartphone. Anak-anak saya juga awalnya belajar online di rumah menggunakan model seperti itu. Tapi kami merasa itu tidak praktis dan tidak ekonomis. Solusi adalah memasang sambungan internet fixed broadband ke rumah.

Layanan broadband apa yang tersedia di lingkungan rumah? Entah kebetulan atau bagaimana, ternyata satu-satunya layanan broadband yang lewat dari dekat rumah waktu itu adalah IndiHome. Maklumlah, walau tinggal di Depok, lingkungan saya masih di daerah kampung begitu. Kebetulan namanya memang Kampung Sidamukti. Hehe.

Tapi saya harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan slot. Berkali-kali sales IndiHome menghubungi saya atau istri terkait sambungan ini. Tapi entah mereka lupa mengecek atau bagaimana, selalu saja batal gara-gara slot tak ada. Sampai akhirnya, setelah beberapa bulan slot pun ada. Pada Juli 2021, kami mulai menggunakan layanan IndiHome, internetnya Indonesia.

Cukup variatif layanan dan paket-paket yang disediakan oleh IndiHome untuk pengguna rumahan seperti kami. Tapi dengan melihat budget dan kebutuhan, pilihan kami jatuh pada paket 20mbps saja. Dan faktanya, itu cukup untuk mendukung fleksibilitas kerja, sekolah, dan gaya hidup digital kami sekeluarga.

Manfaat internet ini di rumah sangat besar bagi kami. Saya bisa bekerja dengan lancar. Menulis artikel, membuat dokumen PR untuk klien, meeting dengan tim, meeting dengan klien, maupun presentasi pitching yang penting, semua bisa dilakukan dengan lancar setelah ada koneksi IndiHome di rumah.

Saat jeda, saya bisa menikmati hiburan dari smart TV di rumah. Nonton serial atau film yang lagi hits di Netflix, menikmati video dan musik dari YouTube, sampai main game yang butuh kuota Internet besar macam PUBG mobile dan Mobile Legend sekalipun, aman!

Begitu juga istri dan anak-anak. Anak-anak tidak lagi mengeluh kehabisan kuota saat mereka belajar online di rumah. Saat weekend, rumah tak ubahnya warung internet ketika sepupu anak-anak berkunjung dan ujung-ujungnya mabar game online favorit mereka.

Istri juga bisa belajar resep-resep masakan baru dari YouTube sehingga menu makanan di rumah jadi lebih variatif. Tak jarang dia juga belanja online. Saat waktu luang, dia akan menggunakannya untuk menonton serial drakor kesukaannya.

Kendala? Ya kadang ada juga. Pernah tiba-tiba koneksi terputus, lampu merah berkedap-kedip di router. Tapi tak sulit untuk menghubungi CS lewat Live Chat dan mengadukan permasalahan itu. Ternyata ada sambungan yang terputus di jaringan yang lewat dekat rumah. Tak butuh waktu lama, the problem solved!

Belakangan saya lebih banyak menggunakan aplikasi myIndiHome yang menyediakan informasi yang sangat saya butuhkan. Seperti poin reward, status pembayaran, bahkan status jaringan di rumah, dan berbagai penawaran dari IndiHome.

Pernah suatu ketika sambungan terputus lagi dan ada notifikasi di aplikasi bahwa memang sedang ada masalah di jaringan di lingkungan saya. Jadi saya tak perlu repot-repot lagi melaporkan gangguan tersebut. Semudah itu.

Pada akhirnya, koneksi Internetnya Indonesia ini telah memberikan manfaat yang tak terbatas bagi kami sekeluarga. Koneksi Internet ini telah memenuhi berbagai kebutuhan kami untuk bekerja, belajar, hiburan, dan apapun yang terkait dengan gaya hidup digital kami, pada saat ini dan juga untuk yang akan datang.