Undangan itu datang kemarin. Microsoft mengundang saya ke Singapura, menemani dua orang guru yang mereka kirimkan dalam program pertukaran. Apa boleh buat, saya harus memberitahu mereka: “Program CNN Student sudah ditutup.”
Sayang sekali, kata mereka. Sangat sedikit media yang concern pada soal pendidikan dan CNN Student mereka akui sebagai salah satu yang dapat diandalkan.
***
Saya lupa kapan tepatnya, tapi siang itu dua atasan saya memanggil. Mereka kemudian menyatakan, memilih saya untuk menggarap proyek sebuah website pendidikan, yang kemudian kami beri nama CNN Indonesia Student. Setelah digarap beberapa bulan, dari konsep sampai kemudian siap tayang, CNN Indonesia Student (berikutnya kita sebut CNN Student) akhirnya diluncurkan ke publik pada September 2015.
Tidak ada gembar-gembor. Bahkan CNN Student tak pernah sekalipun beriklan. Hanya lewat mulut ke mulut, berbagi dalam setiap kesempatan pelatihan, dari komunitas ke komunitas, akhirnya CNN Student punya pembaca dan penulisnya sendiri.
Sudah lebih dari 500 orang yang menulis di sini. Dari anak SD, SMP, SMA, mahasiswa, akademisi, sampai ibu-ibu rumah tangga, sudah menulis di media ini. Ribuan tulisan sudah mereka hadirkan.
Tapi tepat pada 25 Februari 2018, CNN Student harus mengakhiri perjalanannya. Terlalu cepat, terlalu sederhana alasan yang menjadi dasar penutupannya, padahal begitu besar dan mulia alasan ia dulu dibentuk, dilahirkan, dan dibesarkan.
Sedih? Sudah pasti! Tapi saya hanya bisa berteriak dalam hati. Sebab saya bukan pengambil keputusan. Saya hanya melaksanakan dan kemudian jatuh cinta pada apa yang bisa diberikan CNN Student kepada publik. Alasan penutupannya terlalu sederhana, terlalu klise. “Belum waktunya kita ke komunitas.”
Di saat media lain melihat komunitas tak sekadar pembaca, tapi justru diajak berkolaborasi untuk membangun dirinya, media ini justru seakan ingin ‘menjauh’. Tapi tak apa, setiap management punya alasannya sendiri dalam memilih jalan, dan saya ini hanya pelaksana.
CNN Student memang dibangun untuk komunitas. Harapannya, melalui CNN Student sebagai jembatan, perusahaan bisa menjangkau komunitas, membangun cara berbisnis baru (dan tentu saluran pundi-pundi baru) dengan dasar bahwa publik atau komunitas adalah new currency di era digital ini, menyitir ucapan Mbak Ainun Chomsun, salah satu kolega saya di CNN Student dulu.
CNN Student juga digadang sebagai proyek sosial. Sumbangsih CNNIndonesia.com kepada publik. Berupa tempat untuk publik menulis dan berbagi konten-konten positif di dunia digital yang semarak. Sebagai sebuah bentuk upaya literasi. Konsepnya adalah user generated content (UGC). Tapi segala konten yang dikirimkan user/publik harus melewati proses moderasi.
Berbeda dengan kebanyakan media UGC lain, CNN Student khusus membahas hal-hal mengenai edukasi alias pendidikan, hal-hal yang berhubungan dengan keluarga remaja, hal-hal yang berkaitan dengan gaya hidup pelajar/mahasiswa, segala yang inspiratif bagi anak-anak muda.
Saat dirancang di awal, CNN Student terbagi ke dalam dua subkanal besar, Pelajar dan Mahasiswa. Tapi pada Juli 2016 kami melakukan perubahan besar-besaran, pada sisi desain dan rubrikasi serta konten. Jadilah CNN Student terkini dengan kanal-kanal andalannya: edukasi, keluarga, inspirasi, student topic, dan student star.
Kalau di awal pembaca CNN Student masih campur aduk dengan pembaca CNNIndonesia.com yang mature, sekarang pembaca CNN Student didominasi anak-anak muda, 15-25 tahun umurnya. Jadi, target market sudah sesuai.
Apa yang kurang? Tentu trafik. Saya jelas tak bisa membeberkan datanya di sini. Jelasnya, trafiknya masih kecil. Sehingga kemudian dijadikan acuan untuk menarik kesimpulan: “CNN Student belum memberikan kontribusi”. Tapi, apakah kontribusi semata-mata berdasarkan trafik?
Sebab, saya harus ceritakan pula bahwa landasan program CNN Student tidak hanya di dunia online saja. Tapi CNN Student punya program-program offline, berupa event, partnership, pelatihan, bersama stakeholder lain dalam dunia pendidikan kita. Di dalamnya ada sekolah, universitas, otoritas pendidikan negara, swasta, orangtua, pelajar dan mahasiswa.
Di situlah CNN Student mengambil peran, ingin ikut serta mencerdaskan bangsa, sekecil apapun yang dilakukannya. Tapi harus saya akui, jalan ini adalah jalan sepi. Meski begitu, itu tak pernah meruntuhkan semangat saya dan teman-teman yang pernah bersama-sama berjuang di dalam tim CNN Student, termasuk adik-adik mahasiswa yang magang di dalamnya.
Perjalanan CNN Student sudah berakhir. Itu pasti. Tapi saya percaya, di luar sana masih banyak orang yang memilih jalan sepi ini. Memperjuangkan perbaikan literasi dan pendidikan di tanah air. Mudah-mudahan, di masa depan, ada begitu banyak orang yang semakin concern pada hal ini.
Sebagai tanggung jawab saya dan rasa cinta terhadap dunia edukasi ini, saya telah membangun website baru, portalsains.org, yang menjadi tempat menulis dan membagikan hal-hal baik dan bermanfaat (semoga) bagi siapapun yang membacanya. Website baru ini saya bangun dengan ‘roh’ yang pernah dimiliki CNN Student, supaya apa yang diperjuangkan CNN Student tidak mati.
Pingback: Pindah Haluan, Sebuah Perjalanan (dari wartawan jadi humas) | Bang Ded