Sebagai generasi yang pernah hidup di zaman tak ada Internet kemudian ada Internet, saya patut berterima kasih pada Yahoo.
Lewat Yahoo saya pertama kali mengenal email, chatting, dan search engine. Email pertama saya di Yahoo sampai sekarang masih aktif dan saya pakai untuk beberapa layanan Internet. Sayang, Yahoo! Messenger gagal dan tergilas aplikasi pesan instan lain yang lebih interaktif, macam Whatsapp, Line, dan sebagainya.
Yahoo adalah jendela informasi global pertama bagi saya dan bagi miliaran manusia di luar sana.
Tapi Yahoo gagal bangkit setelah dua dekade berbisnis sendiri. Era Yahoo sebagai sebuah entitas bisnis independen akhirnya berakhir hari ini, saat perusahaan telekomunikasi Verizon mengumumkan rampungnya proses akuisisi Yahoo dengan nilai US$ 4,48 miliar.
Nilai penjualan yang menurun ketimbang saat pertama Verizon menawar Yahoo pada Juli tahun lalu sebesar US$ 4,83 miliar. Masalah dua kali pembobolan data yang berdampak pada 1 miliar pengguna, menjadi alasan Verizon menurunkan tawarannya. Padahal, Yahoo pernah punya market value sebesar US$ 125 miliar. Jauh sekali penurunannya.
Apa boleh buat. Yahoo yang terjepit akhirnya menerima tawaran itu. CEO cantik Yahoo, Marissa Mayer terbukti gagal mengangkat kembali pamor sang pionir. Tapi kesalahan tak bisa diletakkan di bahunya semata.
Kehancuran Yahoo sudah dimulai sejak lama dan CEO-CEO Yahoo pendahulu Mayer juga patut dipersalahkan. Para CEO dan timnya tak mampu membuat Yahoo tegak di tengah persaingan. Tak bisa Yahoo menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Yahoo kini berdiri di barisan para jawara yang kemudian terpuruk, seperti BlackBerry, Friendster, Nokia, HTC, dan lain-lain. (baca tulisan saya yang lain mengenai ini di: Welcome Back NOKIA; Menunggu Feature Phone Baru Muka Lama; BlackBerry oh BlackBerry; dan Mampukah HTC Memulihkan Kejayaannya?)
Di tangan Verizon, Yahoo ‘hanya’ menjadi bagian dari sebuah divisi. Operasi bisnis Yahoo akan dikombinasikan dengan AOL, yang dibeli Verizon pada 2015. Yahoo dan AOL digabungkan dalam Oath, sebuah divisi baru yang juga menaungi lebih dari 50 media dan brand teknologi milik Verizon, seperti HuffPost, Tech Crunch, dan Tumblr.
Kombinasi semua produk itu membuat Oath akan memiliki 1,3 miliar pengguna. Variasi konten dan bentuk periklanan baru, membangkitkan harapan Verizon untuk bersaing melawan Google dan bahkan Facebook.
Untuk mengoptimalkan kinerja Oath, Verizon akan memangkas 2.100 karyawan atau setara dengan 15 persen tenaga kerja Oath. Divisi ini sendiri dipimpin oleh Tim Armstrong, mantan bos AOL.
“Saya rasa, bisnis Oath akan seperti pusat perbelanjaan,” tutur Marni Walden, Wakil Presiden Eksekutif Verizon, yang membawahi bisnis media global perusahaan itu.
Strateginya kira-kira begini: konten yang sama (apakah itu artikel, video, atau iklan) akan ditempatkan pada lokasi yang berbeda-beda untuk menjangkau audiens seluas mungkin.
Jadi konten dari media macam HuffPost dan Tech Crunch akan muncul di situs Yahoo, aplikasi mobile mereka, dan sebaliknya. Aplikasi Oath juga akan di-preinstalled atau diinstal ke dalam ponsel-ponsel yang dijual oleh toko-toko Verizon Wireless.
Perubahan dalam dunia bisnis itu niscaya. Dulu, waktu masih menjadi karyawan biasa, saya kurang mengerti. Tapi saat ikut dalam barisan yang membidani lahirnya sebuah media, saya kemudian mengerti. Ada saatnya lahir dan membanggakan. Tapi kemudian dianggap gagal dan ‘dimatikan’.
Kelahiran, kematian, alih haluan dan tujuan, adalah hal-hal yang lumrah terjadi di mana pun, tak terkecuali dalam dunia bisnis. Sekarang Google, Apple, Microsoft, masih digdaya. Bukan tak mungkin suatu waktu nanti mereka juga jadi sejarah.
Mereka yang bertahan, adalah mereka yang bisa meniti angin dan gelombang. Tapi mereka yang menang, adalah mereka yang tak sekadar bertahan, tapi bisa melihat peluang.
====
Catatan-Catatan Yahoo
– Nama Yahoo adalah singkatan dari: Yet Another Hierarchically Organized Oracle atau Yet Another Hierarchical Officious Oracle. Tapi sang pendirinya: Jerry Yang dan David Filo, pernah mengatakan mereka juga terinspirasi dari defenisi slang “yahoo” yang dipakai oleh mahasiswa di Louisiana pada akhir 1980-an untuk menggambarkan orang-orang Selatan Amerika.
– Yahoo pernah menjadi mesin pencari paling populer. Nilai sahamnya pernah mencapai US$118,75 per lembar pada 3 Januari 2000. Tapi begitu era bubble Internet berakhir, sahamnya ambruk ke posisi US$8,11 per lembar pada 26 September 2001.
– Setelah memakai Yahoo Directory sebagai mesin pencari, Yahoo mulai memakai Google pada 2000. Empat tahun kemudian barulah Yahoo membangun engine-nya sendiri.
– Yahoo Mail mulai memberikan inbox unlimited pada 2007 sebagai respons terhadap Gmail dari Google.
– Pada 10 Mei 2013 Yahoo mengumumkan telah membeli situs blog Tumblr senilai US$1,1 miliar. Tahun ini juga Yahoo mengakuisi Rocketmelt, sebuah web browser untuk media sosial. Pada tahun ini juga Yahoo pertama kali mengungguli Google dalam hal trafik ke website. Ini belum termasuk trafik mobile dan Tumblr.
Foto: help.yahoo.com