Ketika Tablet Menyusuri Jalur Menurun

Tablet, perangkat teknologi ini pernah menjadi segmen yang diperhitungkan di industri perangkat komputer dan telekomunikasi. Tapi sekarang, kayaknya sudah tak menggiurkan lagi. Bayangkan, 10 kuartal berturut-turut pengapalan tablet terus menurun.

Apple dengan iPad-nya jelas masih merajai segmen ini. Di belakangnya ada Android yang dipakai banyak sekali pemain. Tapi meski mereka keroyokan, belum bisa menggeser dominasi iPad. Tapi riset dari IDC menunjukkan, penjualan tablet tak membaik kuartal demi kuartal.

Kenaikan terakhir yang digapai para pembuat tablet adalah pada 2014. Saat itu 50,4 juta tablet dikapalkan ke seluruh dunia. Setelahnya, menurun terus 10 kuartal berturut-turut.

Pada kuartal pertama 2017 ini, pengapalan tablet adalah 36,2 juta. Turun 8,5 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Jawaranya masih Apple dengan pangsa pasar 24,6 persen. Perusahaan ini mengapalkan 8,9 juta iPad pada kuartal pertama 2017. Tapi pengapalan ini juga tak setinggi periode yang sama tahun lalu. Tepatnya, turun 13 persen.

Gampang kok menebak penyebab makin turunnya minat orang membeli tablet. Smartphone yang makin gede saja layarnya.

Dulu sih, smartphone dengan layar 5 incian diketawain orang-orang. Waktu itu rajanya adalah smartphone berukuran 3 inci sampai 4 inci.

Smartphone 5 incian dianggap aneh. Enggak bisa disimpan dengan baik di saku. Kegedeanlah. Dan sebagainya.

Tapi sekarang? Malah banyak yang suka tuh.

Masih berdasarkan riset lembaga yang sama, IDC, pada kuartal pertama 2017 pengapalan smartphone mencapai 347,4 juta unit atau tumbuh 4,3 persen dibanding periode sebelumnya.

Juaranya masih pabrikan-pabrikan yang mengandalkan smartphone 5-6 incian. Macam Samsung, Apple iPhone, Huawei, OPPO, dan Vivo.

Di rumah sih ada dua tablet Android yang dipakai si sulung dan anak nomor dua. Tapi fungsinya sekadar untuk main game saja. Malah tablet si kakak sudah pensiun, berganti smartphone 5 inci buatan perusahaan yang mengklaim sebagai perusahaan lokal.

Leave a Reply