Air mata mengapung di permukaan impian tadi malam
Kehilangan sangat ketika pelukmu terasa menjauh
Kesadaran bangkit dan penyesalan menyeruak
Kulihat langkahku menjauh dari jejak-jejakmu
Parau aku berteriak
Sedanku larut pada malam yang masih kelam
Jangan, janganlah tinggalkan aku.
Eli, Eli,
Aku mencarimu dalam ketakutan yang sangat
Lama Sabakhtani..
Jangan, jangan membiarkanku di jalan sesat ini..
Gendong, gendonglah aku seperti yang lalu
Seperti jejak di bibir pantai
Hanya ada jejakmu.
Getir hati pada kesadaran
Terlambatkah?
Atau kau masih memberiku kesempatan
Laun kurasa tanganmu menghapus butir-butir air mata itu
Camar, kamarku 18 Januari 2011
itu kata2 terakhir Tuhan Yesus saat berada dalam kayu salib,
begitu mengingatkanku akan sesuatu kehendak itu. jadi terinspirasi dari karyamu. 🙂