Lalu surat berikutnya:
Jadi setuju ya, aku doain kamu biar cepet punya bayi
perempuan. Tapi di doaku, aku minta yang juga bandel,
jadi bisa lebih berasa kan. hehehe :p
Tgl 12 ini aku tes penerimaan di STF. Sebetulnya aku
nggak terlalu kuatir, tapi masalahnya aku nggak tahu
bahannya apaan, jadi bingung juga musti persiapaan
apaan.
Masalah beda pendapat kan hal yang biasa Ded, apalagi
dalam pernikahan. Kunci keberhasilan dalam pernikahan
hanyalah kedua-duanya punya kemauan untuk terus
mengerti pasangannya dan berubah. That’s all. Tanpa
itu, pernikahan jadi susah.
Gimana dengan tulisanmu yang jadi masalah itu? Apakah
sudah selesai? Kadang kalau aku ada masalah kritis
dalam kerjaan, aku berdoa minta Tuhan tolong, dan
sampai detik ini, selalu masalah-masalah itu selesai
dengan cara yang bahkan tidak pernah aku pikirkan.
Tuhan memang ajaib. Semoga kali ini Tuhan juga tolong
kamu sekali lagi.
Take care ya,
lisa
Lisa…
Kesedihan itu sontak menyentak
Saat kisahmu merobek hariku
Kau, seorang sahabat
Kunamakan mu demikian
Oleh karena pertautan hati
Tapi kerap kali terabai
Aku lalai pada kegalauan diri sendiri
Larut pada waktu
yang membunuh hasrat untuk merawat persahabatan
Sampai suatu ketika kabarmu itu datang
Kau pergi
Menembus batas hidup
Menemukan perhentian yang pernah kau bicarakan.
Lelahkah engkau?
Terlukakah engkau?
Kesedihan itu sontak menyentak
Kau, seorang sahabat
Kunamakan mu demikian
Oleh karena pertautan hati.
Tapi ku tak merawatnya.
Maafkan aku Lisa,..
-camar-