Kudengar teriakmu
Menyelusup dari keindahan yang sirna
Sekejap malam
Menabur kematian
Sungguh tiada kukira
Permukaan yang tenang
Gemericik tepian
maupun senda burung-burung siang
Menyimpan amarah terpendam,
Kau tumpahkan pada fajar menjelang
Kau telan tak pandang siapa
Di saat mereka
sedang larut dalam lelapnya
Teriak-teriakan itu laun parau
Menangisi jasad-jasad diam
Mungkin tak sempat menitip pesan
apalagi berkata cinta
Camar
untuk Situ Gintung, Jumat 27 Maret 2009
Bagus mas..
kebetulan saya org ciputat, tapi gak sempt bisa bikin puisi ttg stu gintung..