Seorang teman pergi (lagi)
Kabar itu tiba
Menyentak dini hariku yang sibuk
“Ded, gw gak tau lo udah denger kabar ini atau belum. Lisa Lukman sudah meninggalkan kita semua, wafat kemarin 14 apr 08 jam 3 subuh”.
Jantungku seperti berhenti berdetak
Sedih, haru, terkejut,
bercampur seperti
adonan mati yang tak bisa diperikan
Lisa,
sahabatku itu
Perempuan yang selalu hadir di pesan instannya:
Gadis kecil di depan jendela
Suatu kali mengejutkanku
di ruang maya
setelah lama tak terdengar kabarnya
Masih ceria dia
masih sama nada suaranya
tapi pertanyaannya membuat heran:
“Gue mau menyepi Ded, kemana ya?”
Entah beban apa yang ditanggungnya..
Tapi malam itu aku tak punya jawab
Komunikasi yang terputus membuatku tak berani banyak bicara
Malu
Selaku sahabat, lalai aku bertanya kabar
Sepertinya dia ingin banyak bercerita
Tapi keadaan membawanya pergi terburu
Kini semua bak terlambat
Gadis itu sudah menutup daun jendela selamanya
Air mata pun tak bisa menjawab sesal
Maaf, sahabatku sayang
Kuyakin kau sudah bertemu Dia yang kau rindu
Sosok yang membuatmu selalu tegar
Kala kau tergugu
Berbahagialah
Camar pada Lisa
Kebayoran, 01.00 WIB