24/09/2007 05:33 Penertiban
FPI Merazia Orang Tidak Berpuasa
Liputan6.com, Bantul: Sekitar 100 anggota Front Pembela Islam (FPI)Ciamis, Jawa Barat, Ahad (23/9), bertindak keras terhadap warung-warung makan yang dianggap tidak menghormati bulan puasa. Tempat-tempat yang dicurigai menjual minuman beralkohol juga tidak luput dari razia.
Massa FPI menjadi beringas saat mengetahui ada tempat makan yang berjualan secara terbuka. Mereka merusak warung itu dan memukul seorang pelanggannya. Sedangkan sang pemilik tak bisa berbuat apa-apa.
Tak hanya itu, seorang pria yang dianggap preman turut dipukuli tanpa alasan yang jelas. Terminal bus Ciamis ikut menjadi sasaran razia. Salah satu warung jamu yang menjual minuman keras didobrak. Satu dus minuman keras diambil dan dihancurkan di depan kios.
Selama razia, praktis tidak ada polisi yang terlihat di lokasi.
Sedangkan warga tak dapat berbuat apa-apa menyaksikan tindakan tersebut. Dihubungi melalui telepon, Kepala Kepolisian Resort Ciamis Ajun Komisaris Besar Polisi Aries Syarief menyatakan, ia menyayangkan adanya kekerasan dalam razia tersebut.
Situasi berbeda di Bantul, Yogyakararta, saat laskar Front Jihad
Islam merazia tempat maksiat dan lokasi penjualan minuman keras, pekan silam. Ketika itu, aparat Polres Bantul bertindak keras dan meminta razia dihentikan. Alasannya, warga sipil tidak berwenang menggelar razia [baca: Sweeping Front Jihad Indonesia Dibubarkan Polisi].(BOG/ Tim Liputan 6 SCTV)
+++++
Aih-aih.. gemas benar. Sekelompok orang yang menyatakan dirinya berpuasa, memaksa orang menghormati puasa mereka, dengan cara kekerasan pula. Begitukah puasa yang sesungguhnya? Sembari menahan lapar dan haus, mengumbar kemarahan dan benci, bersembunyi di balik takbir: “Allah Maha Besar!!”
Maha Besar Allah yang diserukan sembari memukul wajah orang sampai berdarah
Maha Besar Allah yang digemakan sembari menendang perut orang sampai tahinya cerai merai
Maha Besar Allah yang dilafalkan sembari menghancurkan mata pencaharian orang
Maha Besar Allah yang diucapkan sembari membakar sumber penghidupan orang.
Aduh! Allah ku diam saja pada kekerasan demi kekerasan
Pada sesumbar demi sesumbar
Pada Caci demi maki
Tapi…..
Allah ku atau bukan Allahku?
Sebab Allahku sesungguhnya berkata:
“Cintailah sesamamu seperti engkau mencintai dirimu sendiri?”
Sedang mereka?
Mereka hanya mencintai “sesama” mereka sendiri..
Mereka hanya mencintai “kaum” mereka sendiri..
Mereka hanya menghargai “ummat” mereka sendiri..
Di luar mereka?
Adalah kafir menjijikkan
Sama seperti anjing
Yang lolongannya tiada terperi
dengan bibir berdarah
Rumah yang terbakar
Hati yang remuk redam
Di luar mereka?
Adalah binatang laknat
Tikus-tikus comberan
yang berdecit di ujung maut
Tangis tiada berujung
Hati yang hancur luluh
-camar-
You don’t know me & I don’t know u. I found your website by coincidence but found it really interesting & indeed true. Aku juga sebel banget sama orang2 yang menistai orang lain dengan berkedok agama Islam. Agama kita bukan agama penganjur kekerasan, agama kita adalah agama penuh kedamaian & kebaikan semata. Agama Islam rusak karena ulah umat Islam sendiri … Mereka membuat umat lain berpikir bahwa Islam itu identik dengan anarki & ketidakadilan. Belum lagi tingkah ulamanya, yang disanjung2, tapi kemudian melukai hati pengikutnya dengan berpoligami dengan beralasan sunnah rasul. Sunnah rasul yang mana? Sunnah rasulkah menikahi janda cantik, berpendidikan tinggi, & datang dari keluarga sangat mampu & terpandang? Uh!!! Semua bener2 dah kebablasan …>>Eh, maaf ya, jadi sewot neh!!!>>Aku suka blog-mu … Keep up with the good work, buddy!!!>>cheers,>iin (iinsofjan@yahoo.com)