PEREMPUAN LANGIT
Perempuan hadiah terbaik dari Langit
Maafkanku
membiarkanmu tumbuh
Luput dari mata
Kudengar celotehmu
dalam bahasa kanak-kanak
Tak perlu kualih bahasa
Karena tak perlu kata
untuk bicara cinta
Kuserap tangismu
dengan daya terbesar
agar tak lunglai
hati untuk mengenang
Saban kau bangun
lalu kembali lelap
di ujung puting susu ibumu
Perempuan anugerah Langit
Ampuni
bilamana tak cukup masa
untuk melihatmu tertawa
juga menangis.
Tapi bukankah cinta
tak berdinding batas?
Pun cintaku
Terbang dibisik angin
menembus tembok-tembok
Hanyut dilarung badai
menempias lorong-lorong
Agar sampai ke rumah
tempatmu sedang tertidur siang ini
“Engging..” katamu..
Puih..puih.. serumu
Juga air mata
dan geliat
serta tubuhmu yang berguling
tengkurap
Ah anakku
-Camar-