Gerak

GERAK

Dulu, aku masih belum percaya sebuah tesis bahwa bayi di dalam kandungan bisa memahami “dunia” yang ada di luar kulit ibunya. Benarkah? Benarkah dia bisa merasakan kecupanku di perut ibunya? Dapatkah dia mendengar aku berdendang saban malam menjelang tidur?

Mengertikah dia kata-kata yang kubacakan dari buku-buku dongeng kanak-kanak yang kubelikan waktu itu? Pahamkah dia rasa cinta yang kusalurkan lewat elusan, ciuman, dan sapaan pagi, siang, dan malam itu?

Ketidakpercayaan itu berantitesis pada sebuah GERAK. Menjendul, bergeser, mengulet. Di permukaan kulit GERAK bermetamorfosa, dari tubuhnya menjadi bentuk-bentuk di perut istriku. Melonjong, membulat, mengencang, mengendur.

Dia, bayiku, memahami kami dengan GERAKnya. Dia pun mengasihi kami dengan GERAK. Bahasa cinta kami adalah GERAKnya. Bahasa rindu kami adalah GERAKnya.

27 September 2006
camar

Leave a Reply