Menembus Angka 3

Menembus angka ketiga

aku termangu
mencoba meresapi
setiap detik yang berdentang
sampai akhirnya tiba di sebuah perhentian
sejenak saja
sekejap saja
tapi bagai melemparku dalam perjalanan panjang
Apakah cukup panjang?
entahlah!

Ku termangu di hadapan tiga butir telur
sebuah perlambang
sebuah pertanda
inkarnasi
Juga sebuah titik balik
berpaling ku cari-cari jalinan masa lalu
semua berkelebatan seperseribuan detik
terlalu singkat
Bahkan untuk tertawa atau menangis pun
aku tak sempat

ketika hati tiba-tiba mengeluh
bahwa perjalanan panjang
Ku pandangi diri
belum jadi apa-apa

Apakah harapan terlalu sederhana?
Barangkali keinginan terlalu lemah
Sehingga waktu bagaikan sekepal pasir
tercecer demi waktu lalu habis tanpa sisa

Aku merasa tidak
Barangkali memang aku belum jadi apa-apa
di mata dunia

Tapi setidaknya aku mengerti
bahwa hidupku berharga di MataNya
Meski singkat
kadang berpaut pada yang nista
atau lemah pada kefasikan
Tetapi CintaNya
membuat harap tak mati
Karenanya aku kini hidup

“Aku mau hidup seribu tahun lagi” (“Aku” by Chairil Anwar)

“Selamat ulang tahun” kunyanyikan untukku sendiri
di tengah malam
di hadapan tiga butir telur
tiga butir titik balik
dengan harapannya sendiri

7312, untuk 20 Mei 2006

Leave a Reply