Hari ini melambat
dalam kenangan
setangkup penuh
kawan sejalan
Terkenang aku
pada sebuah perjalanan
aku dan kau
menyusuri dua kota
Berbicara tentang mu
dan aku
Sampai engkau tertidur
Di..
Aku masih merasakan terpaan angin sejuk itu
aku masih merasakan hangatnya baju rajutanmu
yang kau pinjamkan saat itu
pun
aku masih terkejut
akan cerewetnya dirimu
Di…
inikah deja vu?
Merentas batas
antara hari ini dan dulu
Di.. aku tak mau ini berakhir
“berbelas kasihanlah
wahai waktu!”
Diamlah barang seketika saja
Berilah kesempatan
sesaat
menghibur hatiku
memupus rinduku
pada sosok sahaja itu
pada pualam wajah itu
pada lembut bicara itu
pada kerisauan
dan gemetar sosok itu
Sebentar aku hanya mau bilang
“Di..
Sahajamu adalah
gambaran terbaik
kenanganku.”
7312
So sad…so deep…
thx>>puisi itu terkait dengan puisi sebelumnya. Tentang Dian, sahabatku yang meninggal dunia. Yeah, I’m really sad certainly>>camar