Akhir pekan lalu aku ulang tahun..
Banyak juga teman yang nyelametin duluan
entah kenapa di FS aku tertulisnya ultah tanggal 12 Mei
BTW, aku senang ada teman-teman yang memberi perhatiannya.
Beberapa juga kecewa karena di hari yang khusus itu aku malah cuti.
Ada yang mengira aku lari dari tanggung jawab menraktir, hehehe
Padahal, (for sure!), itu bukan maksudku
Aku cuma menginginkan hari itu
sebagai saatnya menyendiri (meski sulit juga secara harafiah)
Teng-teng. Begitu jam menunjuk pukul 24.00 WIB, istriku menghadiahi sebuah kecupan
(dan tentu saja sebutir telur, sebuah ibarat lahirnya kehidupan baru)
Siangnya aku berdiam di kamar berjam-jam. Tidur tak habis-habisnya.
Beberapa sms dari teman hadir.
Lalu hari sabtu (21/5) aku bersantai ke Mega Mendung dengan teman sekantor.
Berenang setengah harian, sampai kulit melegam
Memimpin games (yang mendapat protes keras lantaran aku ikutan juga dan menang lagi!)
Malamnya mengikuti prosesi pengangkatan beberapa teman.
Hari minggu (22/5), sebelum kami berdarma-wisata ke Taman Safari,
aku mendapat kabar, Anggi/Anggraini/Nie, sahabatku, mengalami kecelakaan.
Ada rasa panik dan was-was juga karena pesan pendek selular itu bilang
kondisinya gawat.
Sejurus aku berdoa, “Tuhan, Engkau memang yang empunya kehidupan dan aku memang dalam kondisi yang tak pantas berhadapan denganMU karena dosa-dosaku. Tapi tolonglah, kali ini saja, selamatkan dan sembuhkanlah dia.”
Perjalanan di Taman Safari pun menjadi kurang nikmat, padahal itu kali pertama buatku.
Sore harinya kami makan di Ciawi, murah dan membikin kenyang. Semua teman terkaget-kaget, semurah itu di kawasan puncak?
Rencananya hari senin (23/5) aku dan istriku akan berpetualang ke luar kota, tentu saja dengan tunggangan setiaku, Kanzen Kelana 110 cc, yang pernah mengantar kami ke Bandung.
Tapi rencana itu batal karena kondisi kantong rupanya tak mengijinkan kami berleha-leha seperti dulu
Maklum sudah bulan tua.
Alhasil, keesokan harinya kami ikut dengan rombongan kuartet “R”. Rosi dan suaminya, Ronald. Rubi dan pacarnya, Rosemary, ke Kebun Raya Bogor. Aku memilih tidur siang di bawah pohon rindang, ketika kami mulai menggelar tikar. (tentu saja setelah makan siang nasi uduk dan ayam goreng bekal dari rumah)
Malamnya berlalu di sebuah hotel berbintang di Bogor, aku dan istriku, berdua saja. Seorang teman bertanya, aku jawab itu bulan madu ketiga. Hehehehe
Baru hari rabu (25/5) aku bisa melawat Anggi. Duh, muka, kaki, dan tangannya penuh luka. Dagunya memanjang karena benturan, menghitam karena memar. Keningnya dijahit 12 jahitan, lantaran kaca helm yang pecah. “Sebaiknya beli helm yang bagusan!” kata Anggi sambil tertawa tanpa menaikkan bibir. Lucu juga caranya.
Anggi terlihat surprise melihat istriku.
Itulah, para sahabat camar! Sejumput cerita tentang hari-hari yang berlalu.
Camar ini kini berusia 2… tahun. Perjalanan yang panjang juga sebagai seekor camar
yang sedang belajar terbang. Hari ini aku sudah mulai bekerja lagi.
Seorang rekanku bilang begini di FS,
“teruslah kepakkan sayapmu…
menjelajahi angkasa tanpa batas, melampaui
batas-batas kecepatan…
walau terkadang badai cukup deras menerpa…
walau terkadang penat mendera sendi-sendi
sayapmu…
engkau tidak pernah sendiri…
God loves you and is with you, and I do and am
too…
Sammy”
Thx pak!
CAMAR