Selamat pagi Cinta
Kusapa dunia hari ini
meski dari hati
ada kesal dan rutuk
Tapi aku sadar
Cinta adalah jawaban
hingga damailah di hati
Selamat pagi Cinta
kusapa tangan-tangan kasar
yang merusak gerbang Rumah-Mu kemarin
Kucoba mencinta mereka
meski mereka memaki kita
Selamat pagi Cinta
Kusapa mulut-mulut jahat
yang menyerapahi Rumah-Mu kemarin
Kucoba menyayangi mereka
meski mereka meludahi kita
Selamat pagi Cinta
Kubelai lembut hati mereka yang dengki
yang menyumpahi anak-anakMu kemarin
Kucoba menerima mereka
bagian dari hati yang suka
Meski mereka melempari kita
Kemarin Rumah kita dirusak lagi..
Kucoba mencinta mereka
Entah sampai kapan
Seorang kawan di pengadilan pernah berkata,
“Tak mungkin kami memberi pipi kiri kami untuk ditampar lagi, setelah mereka menampar pipi kanan kami. Sebaliknya kami akan menampar pipi mereka bila mereka menampar pipi kami!”
Tapi pagi ini, Engkau mengajarku tentang Cinta
Cinta untuk mereka yang mengutuki kami
Cinta untuk mereka yang menghina kami
Cinta untuk mereka yang merusak tempat kami bertemu Engkau
Cinta untuk mereka yang menghiasi kediamanMu dengan batu jalanan
Cinta untuk mereka yang mengusir anak-anak kami dari sekolahnya
Cinta untuk mereka yang menghalangi kami bertemu denganMu
Karena bila kami pun menampar mereka
Maka cinta kami telah menjadi benci
maka cinta kami telah menjadi jahat
Dan Engkau telah mengajar kami untuk mencintai
Bukan membenci
Tuhan tolonglah kami… Atau lekaslah datang karena kami ingin segera pulang
7312, kantorku. 7 Oktober 2004 09.03 WIB