Tuhanku
Malam berselang pagi
saat gundah melanda dan nyeri
Kutanya diri dan tak kutemu jawabnya
“Di mana haru engkau kini?”
Guruku
Pagi berselang siang
Saat lupa ingatan ini
Mana yang boleh dan mana yang tidak
Rupanya waktu memburu
dan aku pun larut
bagai embun menguap
dan kabut yang tersaput mentari
Allahku
Siang berselang malam
Pun kurebahkan jasad hidupku
Lelah mengitari roda hidup hari ini
Dan aku lupa bersyukur padaMu
Maka aku kian ragu
andai langit dan bumi berakhir
Di mana aku?
Tuhanku,
Kusebut Engkau dalam nyanyian pagi siang dan malam
Tapi lalai aku nikmati
Indahnya berjuang mendapatkan hidup yang menyebut NamaMu
7312, Kantorku, 20.22