Konyolkah Berdosa?

Suatu hari –kerap juga tiap hari– aku berdosa. Itu terjadi ketika terbang rasa-rasanya tak lagi memberiku semangat. Aku lelah? Mungkin saja. Yang jelas terbang seperti tak lagi menarik.

Kadang-kadang aku ingin seperti burung yang lain. Terbang ke sana kemari tanpa ada yang ambil peduli. Kadangkala terbang melintasi langit menuju perhentian yang lain, tanpa ada yang protes. Ah andai saja rumahku bukan di lautan. Andai saja tempat bermainku bukan di tebing jauh.

Tetapi jujur, sebenarnya ada rasa bersalah yang kuat. Yang membuatku mau tak mau harus mengepakkan sayap kembali, merentang jarak dalam sebuah kecepatan. Demi tujuan yang aku impikan, kesempurnaan dan menjadi agung.

Leave a Reply